Apa itu FreeWriting ? (Resume 14)

Pernahkah anda mau membuat tulisan tiba-tiba di tengah jalan idenya buntu, lama dinanti tidak muncul-muncul? Kemudian kebosanan menyerang? Akhirnya stres? Ternyata  itu memang penyakit yang menghinggapi hampir semua penulis baik yg baru belajar nulis ataupun mungkin penulis yang sudah  handal. Penyakit ini biasanya menyerang ke pikiran, cirinya tiba-tiba ide-ide yang kita punya hilang entah kemana,muncul ide baru, tapi bingung mau mulai darimana,  lalu bingung harus nulis apa lagi, puyeng, dan seterusnya. Endingnya yaitu kita akan cape, lelah, malas untuk menulis. Saat kita berada pada situasi seperti itu maka dalam dunia kepenulisan biasa disebut dengan Lingkaran Setan Kebuntuan...😃

Pertanyaan dan kenyataan di atas dilontarkan oleh nara sumber malam ini dalam pertemuan ke 14 pelatihan menulis bersama Om Jay malam ini, Rabu 1 Juli 2020. Nara sumber yang juga guru TIK SMP malam ini adalah  bapak Muhammad Firman Suwarya. Beliau akan menjelaskan tentang berbagai hal tentang FreeWriting .

Pak Firman ceritakan bahwa beliaupun pernah mengalami Lingkaran Setan Kebuntuan dalam menulis, bahkan pernah merasa jangan-jangan tidak ada bakat untuk menjadi penulis. Nah sejak mengenal FreeWriting beliau  terbebas dari hal-hal tsb, walau juga dengan proses dalam  keluar dan lolos dari penyakit-penyakit  yang menimpa seorang penulis tersebut.

Nah apa itu Freewriting ? Freewriting yaitu teknik menulis cepat tanpa hambatan.

Bagaimana memhami dan menerapkan Freewriting ini..? Menurut Pak Firman FreeWriting dapat di pahami dengan suatu illustrasi, misalkan kita dihadapkan pada situasi kepepet, misalnya menghadapi sujian nasional, atau ujian seleksi masuk pegawai. Misal waktu Ujian adalah  jam 07.00 -  09.00 (120 menit) atau 2 jam,  kita harus segera datang tepat waktu agar bisa menyelsaikan ujian itu dengan baik, benar, dan yakin dari 50 soal yang diberikan.  namun tiba-tiba saat menuju ke sekolah atau tempat tes ujian  jalanan macet total, sehingga memakan hampir 1 jam dari durasi tes ujian. Nah dalam kondisi seperti itu apa yang harus kita lakukan?, melihat soal-soal yg susah dan masih kosong belum diisi tapi harus di isi, dan dan harus mendapatkan nilai bagus, sedangkan waktu terus berjalan,  apa yg bapak ibu lakukan...?

Jalan satu-satunya adalah tancap gas “NGEBUT”....kita harus ngebut mengisi soal ujian itu karena kita berkejaran dengan waktu.  Itulah gambaran singkat tentang Freewriting

Selanjutnya beliau jelaskan langkah pertama yang harus kita lakukan supaya bisa freewriting

Langkah –langkah  yang harus kita lakukan supaya bisa freewriting adalah :

Ø  segera tulis ide yg muncul sebelum ide itu hilang, menulis ide yg muncul itu sangat mudah,  kapan dan dimanapun, pokoknya tulis. Entah alurnya tulisan itu jelek, kurang bagus, bagus, atau sejenisnya pokoknya ditulis

Ø  jangan memanfaatkan waktu luang, tapi kita harus meluagkan waktu  yang memungkinkan untuk itu dilaksanakn secara kontinyu terus menerus.Tidak perlu lama-lama, misal 30 sampai 60 menit setiap harinya.

Ø  baru kemudian dari situ mulai dari bagaimana membuat outline atau garis besar pokoknya harus selesai

Ø  selanjutnya menulis satu persatu  outline tadi dengan alokasi waktu yg sudah diluangkan.

Misalnya setiap mau tidur, atau bangun tidur, atau setelah sholat isya’, dan sebagainya. Tetapi  disiplin dan kontinyu.

Ø  Untuk memilih ide dari banyaknya yang kita punya, maka pilihlah ide yg paling kita kenal dan kuasai, sehingga nanti eksekusi ide akan ditulis dg hati. Kuncinya jika kita menulis dg hati biasanya akan mampu menyentuh hati pembaca.

Ø  Saat kita menulis jika ada kalimat-kalimat  yang tidak nyambung, salah ketik, dan lain-lainnya tidak perlu diperhatikan dulu, barulah  nanti ada pada sesi cek and ricek atau pada saat proses editing kita benahi, karena menulis dengan Editing adalah dua ilmu yang berbeda.

Ø  Bila tiba-tiba muncul ide baru, maka jangan di perhatikan dulu, ide baru itu boleh nanti di tulis, tapi nanti setelah tulisan kita selesai. Maka dari situ kita harus benar-benar menyelesaikan tulisan itu.

Jadi  secara sederhana melakukan  Freewriting adalah  tulis secepat-cepatnya terhadap ide yg muncul,  jangan takut salah, takut jelek hasilnya, apalaagi takut salah ketik,  pokoknya tulis dan tulis sampai habis. Modalnya ide, dan ide bisa muncul dari mana saja.

Pak Firman tekankan meskipun kita menulis cepat jangan takut dengan  hasil tulisan kita berkualitas atau tidak. Berkualitas atau tidak berkualitas biasanya, bisa ditentukan dari faktor ide yg muncul. jika ide yg muncul bagus dan berkualitas, lalu lanjut dengan outline yg berkulaitas, maka hasil tulisan juga akan tidak jauh dari situ, yaitu bagus dan berkualitas.

Di akhir materinya beliau support kita :

Ø  Rasa bosan adalah penyakit yang sangat berbahaya melebihi covid 19 hati hati dan waspada dia menyerang dengan tiba tiba maka kita harus pupuskan dengan coba dan coba lagi. Sampai kapan kita harus mencoba maka jawabannya sampai kita sukses. 

Ø  Yakin dan percayalah bahwa “ Siapa pun bisa jadi apa pun asalkan dia mau berusaha dan berdoa Dan kunci utamanya adalah percaya diri”

Ø  Teruslah menulis dan menulis jangan pernah berhenti, wujud kan cita cita untuk menerbitkan buku

Ø  Kobarkan semangat selalu dalam dada

Terimakasih ilmu dan supportnya pak Firman, semoga bisa menjadi motivasi saya dalam mewujudkan tulisan-tulisan yang berkualitas.


Comments

Post a Comment