Semua
orang mungkin bisa bercerita tapi tidak banyak yang bisa menuangkan critanya
dalam tulisan. Semua orang mungkin bisa menulis tapi tidak banyak yang bisa
menulis yang menarik untuk dibaca orang lain. Dan mungkin banyak juga yang bisa
menulis bagus dengan bahasa yang enak dibaca tapi belum bisa membukukannya.
Sebuah tulisan akan menjadi monumen sejarah sepanjang masa jika dijadikan
sebuah buku, dia akan menjadi warisan untuk anak cucu yang tak lekang oleh
masa.
Dalam
penerbitan buku tentunya kita harus berhubungan dengan pihak lain , dalam hal
ini adalah lembaga penerbit. Materi ke 17, belajar menulis bersama Om Jay malam
ini mendatangkan seorang Direktur penerbit dari Yogyakarta yang sudah terkenal
yaitu Bapak Joko Irawan Mumpuni. Beliau juga Ketua I IKAPI DIY, Penulis buku
bersertifikat BNSP serta seorang asesor BNSP.
Dalam
you tube nya pak Joko membuka ceritanya tentang seorang temannya yang mengelu
sulitnya menerbitkan buku, kata temannya : “percuma menulis karena paling akan
ditolak oleh penerbit, penerbit itu kejam”. Keluhan temannya ini dijawab dengan
senyuman oleh beliau. Kemudian beliau jelaskan bahwa penerbit itu suatu
industri yang selalu berorientasi pada
profit (keuntungan), jadi kalau ingin bukunya diterbitkan harus memenuhi
kriteria/syarat pangsa pasar bagaimana buku itu bisa dijual di pasar. Nah
materi malam ini pak Joko akan kupas tuntas “Bagaimana menulis buku yang
diterima penerbit (Writing preneurship) dan Bagaimana menulis buku ajar”.
Bagaimana
menulis buku yang diterima penerbit (Writing preneurship)
Peserta
pelatihan ini adalah para guru dari berbagai jenjang jadi pak Joko menjelaskan
proses penerbitan buku untuk para akademisi (guru). Menurut beliau seorang
akademisi (guru)yang ingin mempublikasikan tulisannya mempunya beberapa
orientasi/tujuan, yaitu :
1.
Berorientasi pada profit/keuntungan
semata, ini memang tujuan kemanyakan penulis
2.
Berorientasi pada
nirlaba/pengabdian, yaitu menulis untuk mengabdi, prinsipnya hidup untuk
mengabdi, supaya hidup itu berarti bagi orang lain maka harus menulis
3.
Berorientasi untuk promosi
diri/untuk branding , misal supaya menang Pilkada atau supaya dipilih menjadi ketua.
Tulisan untuk tujuan ini juga penting dan boleh supaya dikenal orang lain lewat
tulisannya.
4.
Bagi dosen atau guru berorientasi
untuk memenuhi regulasi atau kenaikan pangkat.
Selanjutnya Pak Joko paparkan slide posisi seseorang dalam hal
tulis menulis, dimana posisi kita?
Beliau
harapkan peserta pelatihan ini bisa berada di posisi tangga paling atas, segera
bergerak menulis. Karena sebenarnya seorang guru yang sarjana pasti sudah
pernah menulis, menulis laporan praktikum, menulis laporan penelitian, skripsi,
dan sebagainya, hanya mungkin belum dikembangkan saja
Proses penerbitan buku atau ekosistem
penerbitan buku beliau paparkan dalam suatu bagan yang rumit, namun garis
besarnya adalah sebagai berikut:
Pelaku industri penerbitan buku adalah : Penulis, Penerbit, dan
Penyalur. Dalam penerbitan buku ada beberapa hambatan yang dicatat oleh beliau,
yaitu :
1.
Budaya literasi di Indonesia ini
masih sangat ketinggalan dari negara lain, minat membaca masih kalah dibanding
minat menonton,orang lebih suka menonton daripada membaca
2.
Minat menulis masih kalah dengan
budaya mengobrol, orang lebih suka ngomong daripada menulis
3.
Apresiasi hak cipta bangsa kita terhadap karya tulis
masih sangat kurang, termasuk buku. Buku banyak di foto copy, dibajak, bahkan
tragisnya sekarang banyak muncul e book illegal dari buku resmi yang discen ,
dijadikan file pdf lalu didistribusikan, tentu hal ini sangat merugikan penulis
dan penerbit
Pembuatan naskah menjadi buku cukup rumit, beliau gambarkan dalam
sebuah bagan yang rumit, garis besarrnya sebagai berikut :
Dalam bagan ringkas tersebut ada naskah yang diterima dan ada yang tidak di terima maka ada kriteria naskah seperti apa yang diterima, ada 4 kriteria naskah yang dikirimkan penulis :
1.
Naskah dengan tema tak populer, tapi
penulisnya populer, naskah ini bisa terbit
2.
Naskah dengan tema populer dan
penulis populer, naskah ini yang sangat dinanti penerbit
3.
Naskah dengan tema populer, tapi
penulis tidak populer. Naskah ini bisa terbit, maka bagi penulis pemula
disarankan memilih kriteria ini
4.
Naskah dengan tema tidak populer dan
penulisnyapun tidak populer, naskah ini akan langsung ditolak oleh penerbit
Saran beliau dalam
pengiriman naskah awal untuk dievaluasi sebaiknya dalam bentuk hard copi untuk
menghindari pembajakan, bahkan boleh hanya mengirim 1 atau 2 bab saja dengan
dilengkapi judul, daftar isi, CV Penulis dan sinopsis.Jika naskah sudah
disetujui maka baru dikirimkan soft copynya.
Jika naskah
sudah disetujui kemudian masuk proses editing, maka penulis tidak perlu
khawatir dengan kesalahan dalam menulis, salah ketik, salah bahasa dan
sebagainya karena puhak penerbit sudah
menyediakan banyak editor.
Setting
dilakukan penerbit untuk memodifikasi judul, cover, sinopsis yang dibuat
penulis, karena point-point tersebut
sangat menentukan lakunya buku yang akan diterbitkan
Sebelum proses
cetak secara masif , buku akan dicetak 1 buah dulu supaya dikoreksi akhir oleh
penulis, kemudian dikembalikan ke penerbit dan dicetak secara masif dengan
mesin pencetak.Jika buku sudah siap dicetak berapa jumlah/oplah cetaknya
tergantung pada market atau pangsa pasarnya. Kriteria market buku
bermacam-macam :
1.
Buku yang marketnya kecil tapi
jangkanya panjang, seperti buku ajar, ini bisa dicetak banyak nanti saat tahun
ajaran baru bisa terjual banyak, saat selesai tahun ajaran baru disimpan digudang
dulu, dipasarkan lagi tahu depan
2.
Buku yang marketnya panjang dan
jangkanya juga panjang, seperti kamus, ensiklopedi, maka buku macam ini bisa
dicetak banyak dan berulang
3.
Buku yang marketnya besar tapi
jangkanya pendek, misal buku-buku yang sedang trend di masyarakat seperti
belajar Microsoft word 2016, buku ini tentunya lakunya di sekitar tahun 2016
nanti kalau sudah ada program word tahun berikutnya maka buku ini sudah tidak
layak jual, maka cetaknya sedikit saja
4.
Buku yang marketnya sempit dan
jangkanya juga pendek, buku seperti inijarang dicetak oleh penerbit.
Proses
penerbitan buku juga melihat pangsa pasarnya, buku yang akan diterbitkan lebih
dahulu adalah buku yang kira-kira tepat waktunya untuk segera dipasarkan, maka
jika naskah sudah disetujui oleh penerbit belum tentu segera diterbitkan sesuai
urutan naskah diterima.
Bagi penerbit kriteria
penulis itu ada 4 macam:
1.
Penulis yang idialis, tapi tidak industrialis, penulis ini
tidak butuh uang
2.
Penulis yang tidak idialis, tapi hanya industrialis, penulis ini
mata duitan
3.
Penulis yang idialis dan industrialis, penulis ini yang disukai
penerbit
4.
Penulis yang tidak idialis dan tidak industrialis, penulis ini
tidak disukai penerbit
Jika kita sudah berhasil menerbitkan
buku, apa yang akan kita dapatkan? Banyak hal yang akan kita dapatkan :
1.
Kepuasan, kita akan sangat bangga
dan puas bila nama kita tercantum di cover buku yang dipajang di toko-toko buku
2.
Reputasi, dengan menulis tentunya
akan menaikkan reputasi seseorang
3.
Karir, bagi seorang guru/dosen jika mempunyai
banyak karya buku akan mudah untuk naik pangkat sehingga karirnya bisa bagus
4.
Uang/royalti, bagi penulis yang
bukunya diterbitkan penerbit mayor akan mendapatkan royalti 10% dari penjualan
buku
Kata pak Joko
bagi penerbit, tidak ada urusan seorang penulis itu menulis dengan ilmu yang
tinggi atau tidak, yang penting buku yang ditulis adalah buku yang dibutuhkan
banyak orang sehingga nanti marketnya baik.
Bagaimana menulis buku ajar?
Penulisan buku
teks mempunyai sistematika aturan sendiri, misal dalam jumlah halaman minimal
200 halaman dan aturan lainnya. Penjelasan beliau bahwa buku teks berbeda
dengan modul, kalau modul tidak ada aturan seperti buku teks.
Menurut beliau
potensi ke depan buku elektronik mungkin akan lebih menarik daripada buku
fisik, karena e book bisa dilengkapi dengan situs you tube atau animasi,
meskipun saat ini buku fisik masih lebih banyak di produksi. Saat pandemi
seperti sekarang ini buku yang memenuhi pangsa pasar adalah yang berkaitan dengan
dampak adanya virus covid-19 , seperti gaya hidup lebih aman tinggal di rumah,
banyak korban nyawa, menghidari kontak fisik dan diganti dengan virtual, dan
sebagainya.
Materi malam
ini sangat luar biasa, pemaparan pak Joko tentang penerbitan buku sangat
lengkap, tinggal kita peserta pelatihan ini segera bergerak atau tidak untuk
menulis. Maka pesan Pak Joko jika mau menulis jangan hanya “akan saja”
segeralah untuk menulis.
Di akhir materi
beliau berpesan pada kita semua, bahwa dalam penerbitan buku harus ada
komunikasi yang baik antara penulis dan penerbit, sehingga naskah seperti apa
yang dimaui penerbit bisa dipenuhi oleh penulis.
Terakhir beliau
mengutip kata mutiara dari Imam Ghozali : “ Jika kamu bukan anak raja dan bukan
anak seorang ulama besar, maka menulislah”
Terimakasih bapak
Joko, paparan yang sangat lengkap sangat menambah motivasi kita untuk
menerbitkan tulisan-tulsan kita.
Sangat lengkap. Informatif dan bermanfaat.
ReplyDeletetrimaksih sekali supportnya
DeleteLengkap..semangat bu
ReplyDeletetrimakasih sdh mampir n supportnya bu
DeleteKeren
ReplyDeletematur nwn pak
Deletesemangat utk menghasilkan karya ...
ReplyDeletemkasih bu kunjungan n supportnya
DeleteTetap semangat untuk produktif
ReplyDeletesemangaattt, tengkyu
Deletesengaattt.,.. mtn nwn
DeleteKeren Bu
ReplyDeleteSalam literasi
trimaksih, salam literasi jg
Deletetrimaksih, salam literasi jg
DeleteWoww keren bu blog nya sip deh
ReplyDeletesiip buuu tambah keren mampir yuk ke https:///ciciswediastriana.blogspot.com/
ReplyDeleteBagus bgt Bu
ReplyDeleteKeren ibu resume yang lengkap..
ReplyDeletehttps://kinakana.blogspot.com