Menjadi guru hebat harus punya karya, begitu judul resume
ke 15 yang saya buat setelah mendapatkan motivasi dari bapak Dr.
Ngainun Naim yang punya segudang karya tulisan berupa buku. Pemateri pelatihan
menulis bersama Om Jay minggu ini sudah dishare oleh Om Jay yaitu 3 nara sumber
yang masing-masing mempunyai prestasi yang patut di acungi jempol dan
diteladani. Namun tampaknya prestasi di bidang lainnya, maka harus kita simak prestasi apa yang akan dibagi pengalamannya pada kita.
Nara sumber pertama malam ini adalah
Bapak Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd, seorang Guru SMP Negeri
1 Wonosari Gunungkidul, DIY. Beliau mempunyai banyak prestasi di bidang pendidikan,
maka malam ini akan beliau paparkan tentang “Motivasi Berprestasi”.
Materi yang beliau paparkan berupa motivasi, maka beliau
mulai dengan true story beliau semenjak Sekolah Dasar (SD)
Sejarah untuk
Berprestasi
Kata beliau, untuk bisa
berprestasi seperti yang beliau capai saat ini, berawal dari proses perjalanan
pendidikan di SD. Saat itu beliau merupakan juara 1 dari kelas 1
sampai ke 6 di Raport. Namun hal yang sangat ingin beliau cita-citakan
tidak terkabul yaitu ingin mengikuti lomba cerdas cermat tingkat kecamatan.
Setiap sekolah dipilih 3 orang siswa terbaik yang akan dikirim ke lomba
tersebut, saat beliau kelas 4 teman-teman yang terpilih untuk
mengikuti lomba adalah siswa kelas 5. Dan saat beliau kelas 5 yang
dikirim oleh sekolah untuk maju lomba CCA adalah siswa kelas 6 namun
saat beliau kelas 6 yang dikirim oleh sekolah untuk lomba CCA adalah
siswa kelas 5 maka pupus sudah harapan untuk ikut lomba yang beliau idam-idamkan.
Untuk jenjang setelah
SD tidak ada yang bisa beliau banggakan karena saat di SMP peringkat
kelas beliau di kisaran 41, 39, 35, dan terbaik hanya 24 dari 44
siswa dalam kelas itupun di sekolah beliau ada 10 kelas sehingga di
SMP beliau tidak bisa berbuat banyak dan tenggelam. Demikian juga
saat di SMA maupun saat kuliah S1 tidak ada perubahan berarti
yang beliau alami.
Di SMA beliau merupakan salah
satu orang yang menarik diri dari pergaulan., baru saat masuk S1 pada
tahun 1995 mulai tumbuh percaya diri untuk ikut organisasi di kampus.
Sebagai pengurus HMJ Fisika UNY dan selanjutnya menjadi Pengurus Senat Fakultas
FPMIPA UNY untuk seksi bakat dan minat. Karena asyiknya menjadi pengurus
senat hampir DO jadi S1 beliau tempuh selama 7 tahun untuk menyelesaikan
kuliah sampai tidak berani untuk mengikuti pelepasan wisuda di Fakultas, dan
hanya mengikuti Wisuda terus pulang ke rumah. Selanjutnya beliau melanjutkan S2 di
UNY mengambil jurusan Teknologi Pembelajaran dan lulus 2006.
Perjalanan
sekolah beliau itulah sebenarnya yang memunculkan motivasi
berprestasi yang beliau miliki sampai saat ini. Untuk menjadi orang
yang berprestasi yang beliau pegang adalah kata-kata
mutiara dari orang tuanya. Ibu beliau adalah pensiunan guru SD
demikian juga ayah. Mereka mendidik dengan sangat santun dan sangat baik
yang beliau rasakan saat beliau jatuh mereka ada di
dekat beliau, merengkuh dengan sepenuh hati dengan tetes mata dan doa
mereka. Saat beliau Berhasil mereka pulalah yang selalu mengingatkan
untuk terus berjuang dan belajar karena semua yang kita peroleh saat ini hanya
fana dan akan segera berlalu saat even tersebut berakhir.
Motivasi Berprestasi
Peribahasa Jawa "Kalah cacak menang cacak" ini adalah mutiara kata dari ibunya yang sangat diingatnya. Saat
kita ada kesempatan untuk mengikuti suatu lomba, atau suatu kegiatan maka
lakukanlah dengan maksimal seolah-olah tidak ada lomba lagi setelah itu masalah
menang atau kalah, sukses atau gagal itu hal yang biasa dalam perlombaan. Maka
dari itu setiap mengikuti berbagai event baik itu tingkat kabupaten,
propinsi, maupun nasional pasti akan beliau lakukan dengan
sepenuh hati dan fokus.
Jadi kunci keberhasilan
kita adalah kita fokus pada kegiatan yang kita lakukan dengan sepenuh hati.
Arti dari fokus ini adalah kita harus bisa memilah dan memilih jenis kegiatan
atau prestasi apa yang ingin kita raih. Jangan karena kesempatan semua ingin
kita ikuti yang terjadi adalah kita tidak fokus pada lomba atau kegiatan yang
kita ikuti tetapi pikiran dan kesempatan kita akan terbagi dengan berbagai
event.
Pengalaman beliau mengikuti
berbagai ajang lomba, pernah dalam satu kesempatan mengikuti dua sampai tiga
ajang lomba yang pada akhirnya gagal semuanya dan itupun berlulang kali terjadi
dari tahun 2008 ikut pertama lomba tingkat nasional dan baru bisa
berhasil pada tahun 2015 itupun akhirnya tau bahwa kita harus
mengikuti ajang lomba maupun prestasi yang lain dengan menentukan target dan
juga selalu mengevaluasi apa yang kita lakukan.
Pesan Pak Sigit untuk
kita yang ingin berpestasi:
1) Belajarlah
terus sepanjang hanyat dan selalu mengevaluasi apa yang kita lakukan.
2) Tidak
usah khawatir kalah dalam perjuangan, karena kalah adalah prestasi yang
tertunda.
3). Fokus pada kegiatan yang kita lakukan
dengan berbuat maksimal insya Allah prestasi bapak ibu tinggal menunggu di
depan mata.
Sedangkan untuk
mencapai prestasi yang maksimal maka lakukanlah hal berikut :
1). pelajarilah seluruh
gaya selingkung masing-masing jenis lomba dengan detail dan persiapkan seksama
jangan terburu-buru
2). siapkan dan
luangkan waktu untuk kegaitan tersebut.
3). Buat tampilan dan
karya yang semenarik mungkin pasti akan berhasil.
4). Terus jangan lupa
siapkan portofolio kita dengan seksama sehingga akan memudahkan kita
dalam mengikuti berbagai jenis event lomba.
Beberapa Tips
Berprestasi
Untuk ajang prestasi
yang paling utama yang beliau raih adalah menjadi Juara 1 Guru SMP Berprestasi
Tingkat Nasional pada tahun 2015. Untuk meraih kejuaran tersebut ini tips yang
beliau lakukan:
1). Cari Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi pada tahun
penyelenggaraan dilaksanakan jika belum keluar pedomannya dapat menggunakan
pedoman pada tahun sebelumnya.
2). Cermati isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan
proses penilaian dari tingkat Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat
Nasional.
3). Buat portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan
ketentuan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi.( kumpulkan semua karya
bapak ibu guru yang sudah dibuat selama 8 tahun terakhir, untuk bukti fisik
berupa Surat tugas, piagam, dll, diligalisir oleh atasan langsung])
4). Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara
penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan
karya inovasi terbaik yang bapak/ ibu guru miliki dan selalu memperhatikan dari
buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional.(karya bisa berupa
PTK, best practice, maupun penelitian yang lainnya seperti penelitian eksperimen,
penelitian R&D, dll) jangan lupa buat presentasinya menggunakan Ms
Powerpoint atau yang lainnya.
5). Buat makalah evaluasi diri mengapa saya layak
sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan
pedoman guru berprestasi. [ jika dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri
maka makalah ini tidak perlu dibuat]
Terakhir beliau berikan
kata motivasi, bahwa jika kita sebagai guru mempunyai prestasi maka itu akan
menjadi inspirasi bagi murud-murid kita. Guru adalah ora yang “digugu dan
ditiru”. Segala polah laku kita akan menjadi sorotan bagi siswa-siswa kita,
maka hendaknya kita bisa berkarya yang bisa menginspirasi siswa-siswa kita
Terima kasih Pak Sigit
atas ilmu dan motivasi yang sangat bermanfaat ini. Saya kira berprestasi bisa
dalam bidang apapun asalkan itu positif dan menginspirasi banyak orang.
Joss..
ReplyDeleteMantap Bu resumenya, semangat terus untuk menulis walau hanya satu kata
ReplyDeleteKeren...lengkap resume nya😊
ReplyDeleteAyo kita tetap semangat menulis
ReplyDeleteAyo kita tetap semangat menulis
ReplyDeletemantul ... tetap semangat
ReplyDeletekeren bu say
ReplyDelete