Tiga nara
sumber dari Penerbit Andi Yogyakarta didatangkan oleh Om Jay dalam pelatihan
menulis ini, yang pertama Bapak Edi S Mulyanto yang membahas tentang kondisi
penerbit saat ini dan bagaimana menerbitkan buku, kemudian lebih diperjelas
lagi oleh nara sumber ke dua, bapak direktur penerbit Andi yaitu Bapak Joko
Irawan Mumpuni menjelaskan bagaimana bekerja sama dengan penerbit dalam
menerbitkan buku dari memasukkan naskah sampai buku diterbitkan dan dicetak
untuk dijual. Nah bagaimana stategi penjualan atau pemasaran buku yang sudah
dicetak malam ini materi ke 18 akan dipaparkan oleh direktur pemasaran penerbit
Andi yaitu Bapak Agus Subardana.
Jaringan
pemasaran buku selama 4 bulan terakhir ternyata sangat terdampak oleh adanya
pandemi covid-19 ini. Bapak Agus menjelaskan bahwa banyak toko buku telah tutup
karena banyak orang takut berkunjung ke toko buku, maka hal ini tentunya
berdampak pada penurunan omset penjualan, bahkan konon sampai mencapai 70-80
persen. Penerbit banyak yang tidak produksi buku, bahkan gulung tikar.
Namun
alhamdulillah mulai bulan Juni kemarin keadaan mulai menuju new normal, maka
toko-toko buku mulai bergeliat membuka tokonya lagi. Untuk menghadapi keadaan
seperti ini dimana dunia menuju ke era “low touch economy” yaitu era yang
ditandai dengan diberlakukannya pembatasan sosial, pembatasan bersentuhan, keharusan
cek kesehatan. Nah tentunya hal ini harus segera diantisipasi oleh pelaku
sektor industri, termasuk industri perbukuan. Maka industri perbukuan mengambil
langkah strategi baru dengan melakukan transformasi mendasar pada bisnis
penerbitan, yaitu strategi “digital marketing”
Mengapa menggunakan
strategi digital marketing? karena beberapa manfaatnya sebagai berikut :
Digital
marketing itu sangat efektif untuk meningkatkan penjualan . Langkah-langkah yang
diambil dalam pelaksanaan strategi ini adalah :
Ø
Tetap berhubungan dengan pelanggan
buku di media sosial lewat digital marketing
Ø
Memastikan buku yang dijual mudah
ditemukan online, misalnya di website, market place yang ada seperti shoopee,
buka lapak, tokopedia, dan sebagainya, juga di media sosial lainnya seperti
whatshap, facebook, dan instagram
Ø
Harus bisa tampil yang pertama
Ø
Mengadakan promo khusus atau diskon
lewat webinar, WA grup, life streaming seperti zoom, dan sebagainya
Ø
Berusaha bagaimana menjadi brand
yang tanggap situasi, cepat respon, dan cepat kirim
Ø
Strategi lain dengan mobil marketing,
email marketing, personal marketing (misal memberikan iklan dengan target pada
seseorang/personal
Ø
Strategi kontinuous
marketing(pemasaran secara berkelanjutan), yaitu menyasar pada media sosial
Ø
Konten marketing yang menarik, yaitu
menyuguhkan informasi apa saja yang dicari oleh pengguna media sosial
Ø
Menghadirkan visual marketing misal
instagram, you tube, dan visual promosi lainnya
Ø
Jika penulis ingin ikut dalam
pemasaran bukunya sendiri juga boleh, dari pihak penerbit akan memberikan
diskon(rabat) sebesar 30-40%. Bahkan untuk saat ini justru diharapkan penerbit
sangat mengharapkan penulis bisa bekerja sama untuk memasarkan bukunya baik lewat
digital, webinar, life streaming, zoom, dan sebagainya.
Ø
Kepada para guru penerbit berharap
untuk memotivasi siswa-siswanya supaya gemar membaca, hal ini tentunya supaya
berdampak pada pemasaran buku
Potensi
pemasaran buku di sekolah saat ini lebih besar karena salah satu penggunaan
dana BOS boleh digunakan untuk pengembangan perpustakaan. Maka kepada para guru
penerbit berharap untuk memotivasi siswa-siswanya supaya gemar membaca, hal ini
tentunya supaya berdampak pada pemasaran buku.
Penerbit andi menyediakan beberapa produk untuk pembelian buku menggunakan dana BOS tersebut, yaitu :
Jadi bila kita
akan menulis buku yang ingin dipasarkan bisa memilih topik-topk di rangking ke
berapa supaya nantinya dapat laku dipasaran.
Demikianlah paparan strategi
pemasaran buku yang dilakukan oleh penerbit Andi. Bapak Agus berpesan kepada
kita sebagai penulis pemula supaya tetap menulis, menulis, dan menulis, apapun
tulisannya, jangan takut tidak dibaca orang atau tidak diterima penerbit, suatu
saat pasti ada gunanya.
Terakhir beliau
ungkapkan kata mutiara :
v
Menulis adalah berjuang. Penulis
adalah pahlawan yang akan dikenang selama-lamanya
v
Lembaran karya adalah medan
pertempuran, pena adalah senjatanya
v
Buku adalah gudang ilmu, kuncinya
adalah membaca, karena membaca adalaha jendela dunia
Terimakasih bapak Agus sudah membuka wawasan kita semua bagaimana
memasarkan buku.
Mantap bun...
ReplyDeleteMantab kerennnn bu...ayo semangat nulis
ReplyDeleteKeren BuAnis resumenya
ReplyDeleteLengkap & manthap
ReplyDeleteYES SIP SEMANAGT...
ReplyDeleteBagus Bu
ReplyDeleteResumenya bagus bu🥰
ReplyDeleteKereenn.. 👍
ReplyDeleteSemoga kita bisa terus berkarya... Aamiin
ReplyDeletesemngat utk terus berkarya bu
ReplyDeleteSalam literasi bu ..resumenya mantap sukses selalu y bu
ReplyDelete