TIPS PENULISAN ARTIKEL MENJADI BUKU (Resume 20)

    

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan – Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah – Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha Mulia- Yang Maha mengajar manusia dengan pena- Dia mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya (Q.S Al ‘Alaq : 1-5)

            Malam ini saya belajar menulis sudah sampai materi ke-20, dari mulai materi pertama berisi jargon-jargon motivasi yang di berikan Om Jay dan kepada peserta pelatihan supaya memulai menulis, menulis, dan menulis, juga oleh pemateri – pemateri lainnya yang semuanya juga menyuntikkan motivasi yang luar biasa kepada kita semua, malam ini masih di tambah lagi motivasi dan pemaparan yang sangat padat dari seorang penulis artikel yang sudah aktif menulis artikel sejak 1996 dan penulis enam buku, yaitu Bapak Anwar Jaelani. Materi beliau malam ini adalah tentang Cakap Menulis Dari Artikel ke Buku

            

Sebelum menjelaskan bagaimana menulis artikel menjadi buku, beliau mengingatkan kita pada ayat Al Qur’an yang pertama diturunkan Allah, yaitu surat Al ‘Alaq ayat 1-5 yang artinya sudah saya tulis di atas. Dalam ayat tersebut ada petunjuk agar kita aktif membaca sekaligus ada pula rangsangan untuk gemar menulis.

            Kata beliau menulis artikel adalah sebuah ketrampilan. Kita akan trampil jika rajin berlatih. Sikap giat berlatih akan muncul hanya jika ada motivasi yang kuat. Bagi umat Islam, misalnya, motivasi bisa muncul dari keinginan untuk mengamalkan ayat di atas.

Semangat bisa semakin tinggi jika melihat fakta menarik di sekitar kita. Aktif menulis artikel bisa bermuara kepada lahirnya buku demi buku. Trampil menulis artikel dapat bermuara untuk juga cakap menulis buku.

Menulis perlu pembiasaan, banyak membaca adalah modal utama penulis. Dengan sering membaca seseorang akan mendapatkan

·         pengetahuan / wawasan baru.

·         terbit ide untuk menulis sesuatu sebagai pengembangan dari apa yang sudah dibacanya.

·          kaya dengan perbendaharaan kata.

Maka beliau menyemangati kita untuk selalu bersemangat di saat menulis, beliau kutip ungkapan salah seorang pendiri Pesantren Gontor KH Imam Zarkasy (1910-1985) berikut ini : “ andai tak punya murid, Saya akan mengajar dunia dengan pena”. 

Berikut tips menulis artikel yang dipaparkan oleh pak Anwar.

Artikel adalah sebentuk karya tulis. Tema untuk dikembangkan menjadi artikel cukup mudah kita dapatkan karena banyak tersedia di sekeliling kita. Tema bisa berasal dari isi koran, majalah, televisi, dan internet.

Sukses dalam bidang apapun pasti bertumpu pada sesuatu yang kuat, yang disebut “NIAT”. Kita perlu membiasakan diri untuk terus menulis dan itu harus didasari pada sebuah niat yang benar. Tatalah niat kita lebih dahulu. Apa motivasi kita menulis?

Jika niat kita menulis agar bisa dimuat di media maka pilihlah tema tulisan harus aktual dan menarik perhatian publik. Jika dua hal itu sudah dipenuhi, maka syarat pertama agar artikel kita dimuat media sudah terpenuhi. Tinggal syarat yang lain seperti, misalnya, orisinalitas gagasan, kekuatan argumentasi, dan kecermatan berbahasa.

Tema tulisan

Tema akan datang mengalir deras, terutama jika kita sudah membiasakan diri untuk menulis. Nyaris di setiap kita membaca, melihat, atau mendengar sesuatu yang “tak biasa”, biasanya lalu terbit ide untuk mengartikelkannya.

Langkah menulis

Setelah tema tulisan kita tetapkan, buatlah outline (kerangka karangan). Langkah ini diperlukan sebelum kita menulis secara lengkap. Outline kita buat untuk memudahkan pengembangan penulisan. Outline berisi kira-kira 6000 karakter sudah termasuk spasi atau kira-kira 15 paragraf.

Pada dasarnya, alur menulis itu terangkai dalam “Tiga Besar” yaitu pendahuluan, pembahasan, dan penutup.

PENDAHULUAN

Di dalam pendahuluan disampaikan secara ringkas masalah apa yang akan dibicarakan. Lead adalah pendahuluan berbentuk paparan ringkas dari masalah yang akan kita kupas. Posisi lead menempati paragraf pertama. Fungsi lead adalah penggugah rasa ingin tahu pembaca. Lead mengantar pembaca ke gagasan utama sang penulis.

PEMBAHASAN

 Di pembahasan diuraikan dan analisis masalah yang kita paparkan di bagian pendahuluan. Buatlah “Pembahasan nan Menawan”. Di bagian ini, isinya berupa analisis atas masalah yang kita angkat. Pembahasan harus sistimatis, argumentatif, tuntas, dan ditulis dengan bahasa baku namun tetap dengan sentuhan popular. Maka sangat dianjurkan, perbanyak membaca artikel karya orang lain.

PENUTUP

Di penutup, berilah kesimpulan dan saran berdasarkan uraian dan analisis sebelumnya. Buatlah “Penutup yang Menggugah”. Bagian ini memuat kesimpulan dan/atau saran atas masalah yang kita kupas. Disajikan sekaligus dengan gaya pamit.

 

Berikut Contoh Outline dari tulisan bapak Anwar :

Judul : Tetap Berseri-seri Belajar di Masa Pandemi

Outline nya adalah :

      Pandemi Covid-19, ujian bagi semua (1 paragraf)

      Manusia selalu diuji dengan bentuk beragam (2 paragraf)

      Sekilas Covid-19 (1 paragraf)

      Dampak negatif Covid-19 secara umum (2 paragraf)

      Dampak negatif Covid-19 di dunia pendidikan (3 paragraf)

      Sudut pandang agama, bersama kesulitan ada kemudahan (2 paragraf)

      Berbagai pilihan cara belajar di saat pandemi (4 paragraf)

      Penutup / kesimpulan; Tetap optimis di situasi apapun (1 paragraf) 

Total, ada 16 paragraf

Pemilihan Judul

Untuk membuat judul biasanya dipilih 4 kata tidak termasuk kata sampung. Judul yang baik, antara lain:

·      Mampu mencuri perhatian pembaca.

·      Mencerminkan tema / arah tulisan, sehingga bisa menjadi semacam miniatur isi keseluruhan tulisan.

·      Ringkas dan padat.

Sebagai sarana berlatih, seringlah memerhatikan judul-judul artikel di berbagai media.

Contoh Judul artikel yang pernah ditulis bapak Anwar :

·         Urgensi Meneliti dan Menulis (Jawa Pos)

·         Menunggu Realisasi Program Buku Murah (Jawa Pos, 31/07/2008)

·         Hukuman Guru dan Mimpi Buruk Murid (Radar Surabaya)

Contoh Judul Buku beliau :

·         Rindu Pemimpin Menulis Buku (Jawa Pos 17/05/2017)

·         Menjaga Martabat Penerima Zakat (Jawa Pos)

 

Ada Tiga Gaya Lead  dan Penutup:

1.        Lead Gaya pertama, menggoda dengan pertanyaan

Contoh Judul: Guru Rajin Menulis dan Efek Besar Itu

Lead  : Semua orang, tanpa kecuali, harus menjadi pembelajar di sepanjang usianya. Maka, sungguh menyenangkan jika guru suka menulis. Amat membanggakan andai guru rajin menulis. Apa hubungan seorang pembelajar dengan posisi guru yang gemar menulis?

Penutup: Sungguh, jadilah pembelajar tiada henti dengan cara menjadi guru yang penulis. Sungguh, duhai para guru, bersemangatlah untuk menjadi pahlawan yang berjasa karena banyak menghasilkan karya tulis. Karya-karya itu, semoga secara meyakinkan menginspirasi murid, orangtua murid, dan masyarakat luas. Indah!

Contoh Judul: Rindu Pemimpin Menulis Buku

Lead  : Di Indonesia, Hari Buku Nasional diperingati setiap 17 Mei, sedangkan Hari Buku Sedunia dirayakan setiap 23 April. Inti dua momen itu sama, yaitu mengajak kita lebih mencintai buku sebagai sumber ilmu pengetahuan. Urgensi seruan itu, meski bersifat umum, lebih terasa jika ditujukan kepada para pemimpin. Bahkan, seyogianya para pemimpin itu didorong pula aktif menulis buku. Mengapa?

Penutup: Alhasil, kepada para pemimpin, mari tundukkan kepala: Apakah sikap rajin membaca (atas semua persoalan masyarakat) sudah menjadi komitmen keseharian Anda? Sudahkah semua yang Anda baca itu lalu bisa melahirkan tulisan berupa konsep dan kebijakan yang selalu berpihak kepada rakyat kecil? Lalu, agar rakyat yakin dengan ketulusan komitmen Anda, tulislah konsep dan kebijakan Anda dalam sebuah buku. Sungguh, kami benar-benar merindukan pemimpin yang bisa menulis buku. Kami rindu pemimpin yang berkualifikasi laksana Soekarno, Hatta, dan Natsir.

2.    Lead Gaya kedua, dengan kutipan pemikat

Contoh Judul: Ilmu Pengetahuan Bisa Topang Keimanan

Lead   :  “If you think strongly enough, you will be forced by science to the belief in God” (Kelvin, fisikawan, 1824-1907).

Penutup: Singkat kata, ilmu pengetahuan bisa mendatangkan keimanan bagi yang masih belum punya iman. Ilmu pengetahuan bisa menguatkan keimanan bagi yang sudah memiliki iman. Terkait ini, lihat Kelvin di paragraf pembuka tulisan ini. Benar, saat dia berkesimpulan tentang pengaruh kuat ilmu pengetahuan terhadap kepercayaan akan adanya Tuhan. Jadi, jangan pernah berhenti untuk mendalami ilmu.

3.    Lead Gaya ketiga, narasi diskriptif

Contoh Judul: Menguatkan Mental Anak di “Musim” Olok-olok

Lead   : Sesungguhnya, olok-olok tak mengenal musim. Perilaku terlarang itu telah berlangsung lama dan terus terjadi. Padahal, kerugian yang ditimbulkan oleh olok-olok –dan apalagi bully- sangat besar.

Penutup: Singkat kata, selalu berilah anak-anak asupan ruhani yang memadai. Ajari anak-anak sikap untuk tak suka mengganggu orang lain. Didik mereka untuk sabar dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Tentu saja, sebagai orangtua, kita harus telah terlebih dahulu mengamalkan hal-hal tersebut.

Selanjutnya pak Anwar paparkan bagaimana mengubah dari artikel menjadi buku.

Jika sudah trampil menulis artikel, pekerjaan menulis buku bisa menjadi lebih gampang. Mereka yang sudah terbiasa menulis artikel akan lebih cekatan dalam menghasilkan buku.

Berikut tips dari beliau dalam embuat buku

1.    Tetapkanlah tema yang akan diangkat.

2.    Buatlah Daftar Isi.

3.    Mulailah menulis.

Sedangkan bila ingin menghimpun artikel menjadi buku. Tulislah sebanyak mungkin artikel dengan tema sejenis. Misalnya, bertema pendidikan. Setelah, dirasa cukup untuk dijadikan buku, lakukan langkah berikut:

1. Edit ulang. Sering artikel menggunakan “bahasa Koran”, seperti “kemarin”, “pekan lalu”. Untuk itu, ubah dengan mencamtumkan tanggal kejadian yang dimaksud.

2. Jika diperlukan, buatlah rubrikasi. Meski semua berada di rumpun pendidikan, mungkin masih bisa dikelompokkan lagi dalam bidang yang lebih khusus. Misal, ada rubrik “Spirit Pembelajar di Semua Musim”, “Menjadi Orangtua Sekaligus Guru”, “Betah di Perpustakaan Keluarga”, “Merancang Liburan Bernuansa Pembelajaran” dan “Belajar di Masa Pandemi”.

Bila akan menulis Resensi Buku, berikut tips dari beliau.

Resensi buku adalah ulasan kritis atas sebuah buku. Di dalamnya minimal berisi identitas buku yang dimaksud, ringkasan isi buku (dipilih bagian-bagian yang paling penting), dan penilaian objektif atas buku itu terkait kelebihan dan kekurangannya. Panduan lengkap dalam menulis Resensi Buku. “Jawablah” sejumlah pertanyaan berikut ini. Tentu saja, jawaban ditulis dalam “gaya artikel”. 

·         Tulislah identitas buku

·         Apa isi ringkas buku?

·         Apakah penulis memiliki kompetensi?

·         Apakah buku itu didukung referensi memadai?

·         Buku itu lebih ditujukan ke segmen pembaca mana?

·         Adakah pengetahuan baru yang disodorkannya, atau sekadar repetisi (pengulangan) dari buku-buku yang sudah ada?

·         Apa kelebihan dan kekurangannya. Misalnya, apakah mudah dipahami oleh semua kalangan? Bagaimana performa fisik buku, menarik?

·         Tepatkah momentum kehadirannya?

·         Berhargakah untuk segera kita baca dan atau miliki?

Ada banyak keuntungan jika kita rajin menulis Resensi Buku. Di antaranya, di saat kita akan menulis buku akan lebih terbimbing karena sering mengkritik karya orang lain. Tentu saja, saat kita menulis buku, tak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang telah dibuat oleh penulis-penulis lain.

            Alhamdulillah malam ini saya mendapatkan tambahan ilmu yang sangat bermanfaat dalam dunia menulis. Pesan terakhir dari paparan pak Anwar adalah “Tiga M” yaitu Mulai, mulai, dan mulailah! . Terima kasih banyak atas ilmunya pak Anwar.


Comments

Post a Comment