ENAM HURUF AJAIB UNTUK LAHIRKAN BUKU (Resume 22)

Man Jadda Wajada, adalah buku tentang motivasi berbasis pepatah arab. Buku ini menjadi monumenawal keberhasilan seorang Akbar Zainuddin dalam berkarya , sehingga karirnya melejitmenjadi penulisbuku yang cukup terkenal sekaligus menjadi trainer dan motivator.

                    

Bapak Akbar Zaenudin malam ini akan menjadi nara sumber kita dalam materi ke 22 pelatihan menulis bersama Om Jay. Pengajar di berbagai jenjang pendidikan dan berbagai  instansi ini akan berbagi "Langkah-Langkah dalam Menulis Buku", berdasarkan pengalamannya menulis 13 buku selama ini. Inilah best seller buku beliau :



  

  Berikut Enam langkah menulis buku yang disingkat menjadi 6 huruf ajaib  yaitu TOJTRP: Tema, Outline, Jadwal, Tulis, Revisi, Penerbit.

1.       Langkah pertama adalah T. Tentukan TEMA tulisan.

Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi. Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya.

Kalau buku beliau, kebanyakan adalah buku-buku motivasi. Kalau buku Asma Nadia, Novel. Ahmad Fuadi, Novel te”ntang pesantren dan kerja keras. Dan sebagainya.

Bolehkah satu orang menulis berbagai tema buku? Menurut beliau, karena ini terkait dengan “branding”, sebaiknya berusaha untuk fokus menulis satu tema tertentu, agar kita dikenal ahli dalam tema tersebut. Kalau temanya berubah-ubah, nanti orang bingung, kita ini sebenarnya ahli dalam bidang apa?

2.     Langkah kedua adalah O. Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI.

Gunanya outline:

1. Agar tulisan kita terarah.

2. Bisa buat jadwal dan target.

3. Menghindari "ngeblank" pada saat menulis.

4. Agar bukunya selesai.

Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai. Inilah salah satu hal penting yang sering diabaikan orang. Merasa sudah tahu apa yang ditulis, akhirnya tidak ada outline dan langsung menulis. Akibatnya, tulisannya tidak terarah, “melenceng” dan “lari” ke mana-mana, tidak tahu jalan akhirnya. Bukunya akan selesai? Tentu tidak. Banyak ide itu bagus, tetapi yang jauh lebih bagus adalah ide yang difokuskan. Cara memfokuskan ide adalah dengan membuat outline.

Bagaimana Cara Mengembangkan Daftar Isi (outline)?

 

Ø BAGAIMANA MEMBUAT OUTLINE UNTUK BUKU NON FIKSI

1.    Gunakan prinsip dasar 5W dan 1H

·       WHAT:  Ini terkait pengertian, definisi, pembagian, jenis-jenis, dan sebagainya.

·       WHY  : Ini adalah tentang alasan (mengapa) buku ini ditulis, tujuannya apa dan manaatnya apa.

·       HOW  : ini berbicara tentang bagaimana, tips and trick, strategi, langkah-langkah, dan sebagainya.

·       Untuk 2 W yang lain, yaitu Where dan When bisa tidak digunakan.

CONTOH.

Tema: Santri dan Menulis

WHAT

1. Santri dan keterampilan menulis.

2. Keterampilan apa saja yang dibutuhkan agar bisa menulis.

3. Para ulama dan karya mereka dari masa lampau.

4. dan seterusnya.

MENGAPA?

1. Mengapa Santri Harus Menulis?

2. Tujuan Menulis.

3. Tantangan Mengapa Santri Harus Bisa Menulis.

4. dan seterusnya.

HOW?

1. Bagaimana cara menulis?

2. Bagaimana membangun disiplin menulis?

3. Tips and Tricks Menjadi Penulis.

4. dan seterusnya.

Ø BAGAIMANA MEMBUAT OUTLINE UNTUK BUKU FIKSI?

Pertama: WHO?

Siapa saja tokoh-tokohnya. Tentukan tokoh-tokoh yang akan menjadi bagian dari cerita. Misalnya, ayah, ibu, teman, guru, dan sebagainya.

Kedua: Karakter.

Gambarkan profil setiap tokoh dengan sifatnya masing-masing.

Ketiga: Plot atau Alur Cerita.

Gambarkan alur cerita dari awal hingga akhir. Potongan ceritanya seperti apa. Di mana akan membangun cerita emosionalnya, di mana sedihnya, di mana senangnya. Terus ending cerita seperti apa, apakah happy ending, sad ending, dan sebagainya.

Menurut beliau membuat outline ini bisa langsung dituliskan outlinenya atau bisa dengan beberapa alat bantu. Biasanya beliau menggunakan mindmap untuk membantu membuat daftar isi. Apakah wajib? Tidak harus. Tetapi kalau beliau pribadi, ini harus ada. Biar ada rel ke mana tulisan kita, biar selalu ada arah kalau kita menemui jalan buntu, dan ini yang paling penting; bisa membuat jadwal agar buku cepat selesai.

CONTOH OUTLINE

contoh buku "Man Jadda Wajada". Buku ini adalah buku dengan tema motivasi umum, motivasi hidup. Kembali ke konsep dasar 5W dan 1H.

Mulai dengan WHY. Kalau terkait motivasi, penjabaran tentang WHY bisa digambarkan sebagai berikut:

1. Mengapa motivasi itu penting dalam hidup.

2. Motivasi apa yang membuat orang tergerak untuk berubah.

3. Apa tujuan hidup seseorang?

4. Mengapa orang harus berubah?

5. Darimana perubahan itu bisa dimulai?

6. Apa saja yang harus diubah?

Setelah WHY, hal kedua yang terpikir adalah WHAT.

Hal-hal yang terpikir dalam kategori WHAT adalah:

1. Apa itu sukses?

2. Langkah-langkah apa saja yang harus dijalani agar kita bisa sukses?

3. Potensi diri, kelebihan dan kekurangan.

4. Memahami bahwa sukses itu bisa kita dapatkan.

Setelah WHY, hal ketiga yang saya coba jabarkan adalah HOW. Ini tentang bagaimana, strategi, langkah-langkah, tips & Trick, dan juga action.

Penjabarannya:

1. Bagaimana bermimpi besar.

2. Bagaimana membuat rencana (action plan).

3. Bagaimana berani memulai.

4. Menjadi kreatif.

5. Membangun momentum berubah.

6. Kapan harus memulai?

Nah, ketiga hal itulah yang akhirnya menjadi dasar outline buku "Man Jadda Wajada"

Masih tentang online buku lain misal buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren". Target buku ini adalah para santri, umur SMP dan SMA. Karena itu, buku ini harus sederhana, ringan, bisa dibaca oleh pembaca dalam rentang umur tersebut, dan tetap bobot isinya tinggi.

Dimulai dengan cara yang sama; menguraikan WHAT, WHY, dan HOW.

1. Apa itu sukses.

2. Apakah bisa anak pesantren itu sukses?

3. Kisah-kisah sukses alumni pesantren.

4. Sukses itu apa menurut pesantren?

5. Bagaimana caranya agar kita sukses?

6. Apa yang harus kita lakukan mulai dari sekarang?

Dari poin-poin itu dijabarkan lebih detail lagi menjadi daftar isi yang cukup lengkap. Daftar isi ini lalu dituliskan satu per satu, maka jadilah buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren".

Buku ini sekarang sudah terjual lebih dari 25.000 eksemplar di seluruh Indonesia.

CONTOH OUTLINE BUKU UKTUB

Satu lagi, panduan menulis buku, judulnya "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari". Buku ini merupakan rangkuman best practices Bapak  Akbar Zainudin sebagai penulis sekaligus motivator andal yang ingin ditularkan kepada kita.

Rahasia pak Akbar Zainudin menjadi penulis sukses terangkum lengkap dalam buku ini. Semua pertanyaan dan keingintahuan tentang dunia penulisan, perbukuan, dan penerbitan dijawab secara lengkap dan jelas di buku ini. Kata beliau jika Anda serius mempraktikkan isi buku ini, dijamin Anda akan menjadi penulis sukses hanya dalam 180 hari!

Beberapa komentar dari pembaca buku ini :

"Judul buku ini sangat tepat karena semangat Iqra’! (Bacalah!) sebaiknya diikuti dengan Uktub! (Tulislah!). Bacalah buku senior saya di Gontor ini, untuk belajar kiat-kiat menulis, dari proses menangkap ide sampai menerbitkan buku yang bagus dan laris" (Ahmad Fuadi, Penulis Novel Best Seller Negeri 5 Menara)

"Para penulis adalah orang-orang terpilih yang memiliki visi jauh melampaui zamannya. Jika Anda ingin menjadi orang seperti itu, bacalah buku ini!" (Ahmad Gaus, Dosen Bahasa dan Budaya Swiss German University)

"Andai dari dulu buku ini sudah ada, mungkin perjalanan saya menjadi penulis bisa lebih mudah. Uktub! Menulislah sekarang juga!" (Ollie, CMO & Co-Founder NulisBuku.com)

"Cukuplah bagi seseorang membaca buku ini untuk mewujudkan keinginannya menjadi penulis buku atau memiliki penerbit buku". (M. Abdul Ghoffar, Pemilik Penerbit Al-Mahira)

"Melalui bukunya ini, Akbar Zainudin menunjuk-kan bukti betapa menulis adalah pekerjaan yang mudah dan menyenangkan" (Nashrulloh ZM Zarkasyi, Guru Bahasa Indonesia di Pondok Modern Gontor)

Buku UKTUB ini di bagi dalam beberapa bagian besar:

1. Sikap Mental

2. Motif Menulis

3. Mencari Ide

4. Apa yang Ditulis

5. Bagaimana Menulis

6. Mengenal Pembaca

7. Mengenal Penerbit.

Dari poin-poin inilah beliau kembangkan menjadi daftar isi, karena itulah, buku UKTUB ini lengkap sekali. kita tinggal mengikuti satu demi satu langkah-langkah nya untuk menjadi penulis buku. Maka beliau merecommended kita membeli, mempelajari dan mempraktikkan apa yang ada dalam buku ini biar lebih serius dalam belajar menulisnya.

3. Langkah ketiga adalah J Buatlah jadwal penulisan.

Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai. Dengan kita membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita.

CARA MEMBUAT JADWAL.

1. Buatlah tabel dengan 4 kolom, yang berisi No-Judul Artikel-Target Lama Menulis-Tanggal-Keterangan

2. Isi Nomer

3. Isi Judul Artikel

4. Perkirakan Berapa Lama (Berapa Hari) Artikel akan Ditulis

5. Buat sesuai dengan tanggal yang ada saat ini.

6. Isi Keterangan dengan apakah sudah selesai ditulis atau belum.

Jadwal menulis ini menentukan. Kalau ada jadwal, kita bisa mengacu pada jadwal tersebut dan bisa mendisiplinkan diri sendiri.

Karena kita tahu di mana akhirnya, kapan draft naskah kita akan selesai. Kalau tidak ada jadwal, kita tidak pernah tahu perkiraan draft naskah kita kapan selesai.

4.    Langkah keempat adalah T. Tuliskan.

Outline sudah ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan jadwalnya. Di sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan selesai atau tidak. Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna.

5.    Langkah kelima adalah R,  REVISI.

Revisilah tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai sempurna. Kalau kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa.

Ø  Tahap pertama adalah menyelesaikan semua draft buku.

Ø  Tahap kedua, baru revisi. Apa saja yang direvisi?

1. Data dan informasi yang kurang.

2. Tata Bahasa

3. Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir.

4. Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.

6. Langkah keenam adalah kirim ke penerbit.

Apa yang menjadi pertimbangan penerbit?

a.         Paling utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca. Apakah pembaca butuh buku kita? Siapa yang butuh? Berapa banyak orang yang butuh? Buku kita menjawab kebutuhan apa?

Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar. Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca.

b.         apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis.

Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis? Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit.

c.         apa yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran buku? Harus punya jawabannya. Misalnya iklan di Medsos, Seminar, Pelatihan, Diskusi Buku, Membangun Komunitas, Dan Sebagainya.

d.         Apakah perlu membayar kepada penerbit? Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual.

Bagaimana cara mengirim naskah?

a. Naskah harus sudah jadi.

b. Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk

Berapa lama? Kabar diterima atau tidak sekitar 3 bulan.

 

Jika menentukan tema kadang masih terlalu luas cakupannya, kadang kita tidak bisa fokus pada satu permasalahan, bagaimana kita bisa memusatkan pikiran kita pada satu tema saja? Mengapa kita ragu memilih tema?

1. Takut tema ini sudah ada yang menulis.

2. Takut nanti di tengah jalan menemui "jalan buntu".

3. Takut tidak ada referensinya.

4. Takut tidak menarik.

Maka pilihlah tema:

1. Yang kita kuasai,

2. Yang kita senangi.

Kalaupun tidak kita kuasai sekarang, kalau kita senangi kita akan mau bekerja keras mencari bahan-bahan yang bisa buat kita tulis. Apakah ke perpustakaan, mencari di internet, bertanya dengan para ahli, dan sebagainya. Tentukan saja temanya, buat kerangkanya, dan mulailah menulis. Ketakutan-ketakutan itu seringkali hanya ada pada pikiran kita. Kalau sudah kita mulai menulis, InsyaAllah ketakutan-ketakutan itu akan hilang. Pasti ada jalan keluar Jadi, tidak usah bingung menentukan tema. Tentukan saja, lalu tuliskan.

Kiat andalan pak akbar dalam menulis dengan 6 huruf ajaib tersebut tentu perlu proses yang berulang dalam menerapkannya, maka pesan beliau :

1.      Harus berani

2.      Jangan berhenti menulis

3.      Harus ikut aktif memasarkan

4.      Mempunyai komunitas (komunitas menulis, komunitas literasi, dsb)

Terima kasih pak Akbar telah berbagi pengalamannya, semoga menjadi suntikan motivasi lagi buat kita yang pemula dalam menulis.



Comments

Post a Comment