Guru yang Hebat harus Punya Karya (Resume 15)

Belajar menulis bersama  Om Jay hari ini sudah mencapai materi ke lima belas, alhamdulillah sudah lumayan memacu saya beberapa kali menulis diluar tugas resume yang wajib di tulis para peserta pelatihan.

            Materi ke 15 ini kita dipertemukan dengan seorang  doktor  dan dosen IAIN  Tulungagung, Jawa Timur, beliau adalah bapak Dr. Ngainun Naim. Masih cukup muda karena baru berusia 45 tahun tapi karyanya luar biasa. Seabreg tulisannya berupa buku, jurnal , dan karya tulis lainnya berderet menghiasi  perjalanan menulisnya. Diantaranya buku yang telah ditulisnya adalah Islam Radikal dan Deradikalisasi (2020).Aktualisasi Pemikiran Islam Multikultural (Akademia Pustaka, 2020).Literasi dari Brunei Darussalam (Akademia Pustaka, 2020).Spirit Literasi (Akademia Pustaka, 2019).Teraju (Tulungagung: IAIN Tulungagung Press, 2017).Proses Kreatif Penulisan Akademik (Akademika Pustaka, 2017).Merawat Nusantara (Malang: Genius Media, 2017).Menipu Setan, Kita Waras di Zaman Edan (Jakarta: Quanta, 2015).The Power of Reading (Yogyakarta: Aura Pustaka, 2013).Character Building (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), dan masih banyak lagi.



Malam ini beliau memotivasi kita dengan judul materi : “MARI PRODUKTIF MENULIS”

Judul tersebut tentu judul yang biasa saja, tapi beliau mengajak menulis itu dengan paparan yang luar biasa. Pak Ngainun yang asli orang Trenggalek Jawa Timur  ini memaparkan panjang lebar  tentang KUNCI-KUNCI PENTING DALAM MENULIS.

            Sebelum memaparkan materinya kami sempat disentil  bahwa Guru adalah kunci penting dalam dunia pendidikan. Jika guru berkualitas, besar kemungkinan kelas yang diajarnya juga berkualitas. Tapi jika gurunya kurang berkualitas, tentu hasil pembelajarannya juga kurang sesuai dengan harapan. Salah satu kunci penting peningkatan kualitas guru adalah dengan membangun budaya literasi. Literasi berarti budaya membaca dan menulis. Seorang guru yang mau terus membaca buku dan menulis memiliki peluang untuk semakin meningkat kualitas dirinya. Semakin banyak buku yang dibaca, semakin banyak karya yang dihasilkan, maka akan memiliki kontribusi penting bagi kemajuan pendidikan. Ini sentilan yang sangat mengena , memang demikianlah adanya. Seorang  guru adalah ujung tombak keberhasilan pendidikan, maka di tangan gurulah keberhasilan program pendidikan akan berhasil, maka kualitas guru harus selalu di tingkatkan.

            Selanjutnya uraian materi beliau tentang  KUNCI-KUNCI PENTING DALAM MENULIS adalah sebagai berikut.

v  Kunci pertama adalah MOTIVASI

Motivasi menulis seseorang bisa berbagai macam, diantaranya :

·           Motivasi karir, menulis merupakan aktivitas yang berkaitan erat dengan profesi  seseorang, maka Implikasinya, semakin mahir menulis maka semakin lancar karir yang kita tempuh.

·           Motivasi materi; menulis itu menghasilkan honor. Bagi penulis yang sudah sangat terkenal, honor memang sangat berlimpah. Bukunya terus mengalami cetak ulang. Namun jumlah mereka yang beruntung dari sisi ini tidak terlalu banyak. Sebagian besar penulis justru kurang mendapatkan perhatian dari sisi materi.

·           Motivasi politik,  menulis ditujukan untuk mencapai tujuan politik tertentu.

·           Motivasi cinta, menulis karena memang mencintai aktivitas menulis.

 

v  Kunci kedua  adalah  MEYAKINI BAHWA MENULIS ITU ANUGERAH.

Mau dan mampu menulis itu anugerah. Banyak orang yang mau menulis tapi tidak mampu mengerjakannya,  bisa karena kesibukan atau sejuta alasan lainnya. Banyak yang sesungguhnya mampu menulis tetapi tidak mau menulis. Kare na itulah bisa menulis adalah anugerah luar biasa yang harus disyukuri. Cara mensyukurinya adalah dengan terus menulis

 

v  Kuncu ketiga adalah  MENULIS ITU MEMBERIKAN BANYAK “KEAJAIBAN” DALAM HIDUP.

 Menulis itu memberikan banyak sekali manfaat. Pak Wijaya Kusumah--Omjay-- seorang bloger, youtuber dan guru kita semua, mengatakan bahwa menulis setiap hari itu telah memberikan keajaiban dalam kehidupan.  Coba kita simak apa saja bentuk keajaiban yang beliau rasakan karena menulis. Mendapatkan banyak materi. Karena rajin menulis, bukunya mendapatkan banyak royaliti. sering diundang sebagai pembicara di berbagai forum,  memiliki banyak teman.  Bisa membeli peralatan yang dibutuhkan dalam kehidupan.

Jadi  tulisan adalah alat perekam kehidupan yang ajaib.

 

v  Kunci keempat adalah  TIDAK MUDAH MENYERAH.

Banyak orang ingin menulis, tentu termasuk menulis buku, tetapi semangat menulisnya naik turun. Saat ikut kegiatan kepenulisan semacam ini, semangat menulisnya berapi-api. Tetapi saat kembali ke dunia nyata, ke dunia kehidupan sehari-hari, semangat itu perlahan tetapi pasti memudar dan akhirnya hilang sama sekali. Saat bersemangat, menulis berlembar-lembar halaman dalam sehari terasa ringan. Saat tidak bersemangat, satu paragraf pun terasa berat sekali. Bahkan sangat mungkin berbulan-bulan tanpa menulis sama sekali.

Menulis lima paragraf yang dilakukan rutin setiap hari jauh lebih baik daripada sepuluh halaman yang dilakukan tiga bulan sekali.

 

v  Kunci kelima adalah  BERJEJARING.

Jadi penulis jangan menepi. Bangun jejaring kepenulisan. Ikut kegiatan semacam ini juga dalam rangka berjejaring.

v   Kunci keenam adalah  MENULIS SEBANYAK-BANYAKNYA.

Menulislah setiap hari tanpa henti. Lakukan secara terus-menerus. Jika kita merasa tulisan kita tidak baik maka dengan menulis setiap hari tulisan kita akan otomatis menjadi baik.

 

6 kunci yang telah di uraikan tersebut tentu bisa membuat kita menjadi produktif menulis. Akan tetapi yang namanya kunci adalah alat pembuka,  jika alat tersebut tidak digunakan untuk membuka ya tidak akan ada fungsinya. Maka beliau berpesan kunci yang diberikan beliau hendaknya  betul-betul difungsikan. Kita ikut pelatihan ini adalah untuk mendapatkan kunci tersebut, tapi jika sekadar mendapatkan saja dan tidak dipraktikkan, tentu kunci itu kurang fungsional.

Menurut pak Ngainun tulisan yang baik tentu telah tercapai beberapa indikator berikut  :

v   Tulisan itu sudah SELESAI DITULIS. Sebagus apa pun ide, jika belum selesai ditulis ya belum bagus. 

v   Minim salah ketik atau salah teknis.

v   Bahasanya menarik dan didukung oleh logika berpikir yang baik.

v   Jika ingin diterima penerbit, ya buat tulisan yang mengikuti gaya dan kebijakan penerbit.

Rasa MALU yang sering menghinggapi penulis harus dihilangkan. Karena akan membuat tidak percaya diri untuk menulis.

Ada 4 jenis MALU dalam menulis:

v  MALU untuk menulis. Maka tidak akan bisa menulis.

v   MALU kalau menulis dan tulisannya dibaca orang.

v   MALU sudah mulai hilang. Pokoknya nulis.

v   MALU TIDAK MENULIS.

Maka jika kita ingin bisa menulis ya pilih malu yang keempat : MALU TIDAK MENULIS

Support beliau bahwa menulis itu membuat kita menjadi berbeda dibandingkan kawan-kawan yang lainnya. Sesederhana apa pun buku yang dihasilkan itu tetap memiliki kontribusi penting. Jangan dengarkan nyinyiran yang tidak konstruktif. Selama kita terus menulis maka akan menjadikan kita sebagai makhluk yang berbeda dengan kawan-kawan lainnya.  Ingat  tulisan adalah alat perekam kehidupan yang ajaib.

Semoga kunci-kunci menulis yang telah saya terima malam ini bisa memacu saya untuk terus dan terus menulis, sehingga berhasil menulis dengan baik, aamiin.


Comments

  1. Keren bu.. semangat.. hehe.. menyemangati diri juga yg baru banget belajar

    ReplyDelete
  2. Keren...
    Yo..diusahakan menulis setiap hari...

    ReplyDelete
  3. Mantap ibu, salam literasi..
    Ke rumah maya saya bu sini
    https://aniksudarwati22.blogspot.com/2020/07/dr-ngainun-naim-mari-produktif-menulis.html

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Semangat bu

    https://suryanmasrin86.blogspot.com/2020/07/produktif-menulis-emang-bisa.html

    ReplyDelete

Post a Comment