DUA ID YANG BERBEDA TAHUN INI (Tahun 2020 M/1441 H)

Idul fitri telah berlalu dan sebentar lagi kita akan merayakan idul Adha tahun 1441H. Bagi umat Islah dua id tersebut sangat dinantikan setiap tahunnya, bulan idul fitri yang jatuh pada 1 syawal merupakan bulan kemenangan bagi umat islam yang telah menunaikan puasa ramadhan sebulan penuh, dinamakan kemenangan karena dalam menjalankan puasa di bulan ramadhan penuh dengan tantangan dan godaan, maka bagi umat islam yang bisa melewatinya dengan penuh keikhlasan akan mendapatkan ganti yang dijanjikan oleh sang Maha Pencipta yaitu syurga Ar royyan. Tantangan Allah berupa amalan sholeh di bulan ramadhan yang akan dilipat gandakan pahalanya bagi yang mengamalkannya adalah sesuatu kemurahan yang luar biasa dari Sang Maha Pemurah. Namun barang siapa yang tidak bisa menahan godaannya maka pahala-pahala itu akan berlalu, dan akan meninggalkannya ketika bulan ramadhan telah pergi. Bagi orang-orang yang bisa meraih pahala sebanyak-banyaknya di bulan ramadhan itulah yang patut merayakan kemenangan.

                Idul fitri tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena wabah covid- 19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia. Rakyat Indonesia yang sarat dengan tradisi, selalu merayakan Hari Kemenangan (idul fitri) ini dengan saling silaturrahmi, berkunjung dari satu rumah ke rumah lainnya, dari satu saudara ke saudara lainnya, bahkan dari satu daerah ke daerah lainnya, maka sangat dikenal di Indonesia Idul fitri identik dengan mudik (pulang kampung). Tradisi ini hanya ada di Indonesia, bahkan konon ceritanya tidak ada di negara manapun di dunia ini selain Indonesia. Mudik menjadi satu kata wajib bagi warga Indonesia yang merantau saat idul fitri tiba, bahkan lucunya entah dia ramadhannya menjalankan puasa ataupun tidak tapi idul fitri harus mudik. Maka ketika masa pandemi covid-19 ini pemerintah  melarang mudik karena dikhawatirkan membawa penyebaran virus covid-19 semakin luas, masih banyak warga yang kurang kesadaran akan bahanya penularan virus covid-19 tersebut tetap nekat untuk mudik dengan main kucing-kucingan dengan perangkat keamanan atau dengan cara apapun mereka lakukan.

Bagi warga yang sudah sadar akan bahaya penyebaran covid-19 ini tentunya bisa menahan diri untuk tidak berkunjung dulu ke tetangga, saudara, ataupun pulang kampung menengok orang tua. Untungnya kemajuan teknologi sangat membantu keadaan ini, silaturrahmi tetap bisa dilakukan melalui chatting, atau dapat bertatap muka  melalui vidio calling, bahkan vidio zoom yang memberi akses bertemu dan bicara dengan  banyak orang lewat vidio.

                Bulan Dzulhijjah 1441 H akan datang sebentar lagi, tanggal 10 dzulhijjah merupakan hari arafah dimana umat islam yang sedang berhaji sedang berkumpul di padang arafah, saat itulah dinamakan  Idul adha.  Idul adha bagi umat islam merupakan bulan peringatan sejarah Nabi Ibrahim beserta putranya Nabi Ismail. Bulan ini umat islam diuji keikhlasannya untuk mengambil sebagian hartanya untuk  berkorban atas nama Allah, berbagi kepada saudara-saudara yang lain.

Berkaiatan Idul Adha di massa pandemi  tahun ini Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Telah menyampaikan Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2020 yang isinya sebagai berikut:

1.    Tanggal  1 Zulhijah 1441 H  jatuh pada hari  Rabu Wage, 22 Juli 2020 M

 Hari  Arafah (9 Zulhijah 1441 H)  jatuh pada hari  Kamis Pahing, 30 Juli 2020 M

2.      Iduladha (10 Zulhijah 1441 H ) jatuh pada hari Jumat Pon, 31 Juli 2020 M

 

 Sehubungan dengan wabah Covid-19 yang masih terjadi di sebagian besar wilayah

 Indonesia, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan Tuntunan Ibadah Puasa

 Arafah, Iduladha, Kurban, dan Protokol Ibadah Kurban pada Masa Pandemi Covid-19

 sesuai Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Panduan

 Protokol dari  Muhammadiyah Covid-19 Command Center  (MCCC) Pimpinan Pusat

 Muhammadiyah sebagai berikut.

 A. Puasa Arafah

 1.  Puasa Arafah, Wukuf di Arafah, dan tanggal 9 Zulhijah adalah satu kesatuan  (terjadinya pada hari yang sama).

 2.  Nabi SAW dan para sahabat sudah terbiasa berpuasa sunah Arafah tanggal  9 Zulhijah meskipun tidak ada dan belum terlaksananya Wukuf di Arafah oleh  umat Islam waktu itu.

 

 B.  Shalat Idul Adha

 1.  Salat Idul Adha di lapangan sebaiknya ditiadakan atau tidak dilaksanakan.

 2.  Salat Idul Adha bagi yang menghendaki dapat dilakukan di rumah masing-masing  bersama anggota keluarga dengan cara yang sama seperti salat Id di lapangan.

 3.  Bagi yang berada di daerah aman/tidak terdampak (zona hijau), salat Idul Adha  dapat dilakukan di lapangan kecil atau tempat/ruang terbuka di sekitar tempat  tinggal dengan beberapa protokol yang harus diperhatikan.

 

 C.  Ibadah Kurban ( Udhiyyah )

1.  Hukum ibadah kurban adalah sunah muakadah bagi muslim yang telah memiliki  kemampuan untuk berkurban dengan tata cara sesuai tuntunan Majelis Tarjih dan  Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

 2.  Pandemi Covid-19 menimbulkan masalah sosial ekonomi dan meningkatnya  jumlah kaum duafa, karena itu sangat disarankan agar umat Islam yang mampu  untuk lebih mengutamakan bersedekah berupa uang daripada menyembelih  hewan kurban.

 3.  Bagi mereka yang mampu membantu penanggulangan dampak ekonomi  Covid-19 sekaligus mampu berkurban, maka dapat melakukan keduanya.

 4.  Membantu duafa maupun berkurban keduanya mendapatkan pahala di sisi Allah  SWT, namun berdasarkan beberapa dalil, memberi sesuatu yang lebih besar  manfaatnya untuk kemaslahatan adalah yang lebih diutamakan.  

Masa pandemi yang bikin beda dua id tahun ini hendaknya kita sikapi dengan penuh keikhlasan dan tanpa mengurangi makna ibadah yang harus kita laksanakan sebagai ketaatan pada Sang Pengatur Alam.


Comments

Post a Comment